Pages

Wednesday, July 17, 2013

Super hero Indonesia




Untuk urusan superhero, ternyata Indonesia tidak kalah. Malah kita boleh berbangga hati karena dari 36 superhero Indonesia yang terdaftar di internationalhero.co.uk, kita tidak memiliki superhero yang 99% menjiplak seperti kasus Spiderman India tadi.
Memang dalam sisi “kemampuan superhero” kita masih banyak meniru, jadi superhero Indonesia juga rata-rata bisa terbang, bisa menahan meteor, bisa memanjangkan tubuh, bisa menghilang, punya sinar laser di mata, dan banyak lagi.
Tapi justru itu menunjukkan kalau superhero Indonesia sudah melakukan “standarisasi” hingga layak tampil di Hollywood, sebab bukankah kemampuan superhero Amerika juga tidak jauh dari itu? Kembali ke pertanyaan awal : Apakah Indonesia punya superhero kelas dunia yang bisa diangkat menjadi sebuah film? Jawabannya ada, Indonesia punya beberapa superhero yang tidak “memalukan” untuk ditawarkan ke produser luar negeri. Beberapa dari mereka antara lain :
GUNDALA. Pertama kali muncul lewat komik Gundala Series, (Kentjana Agung Publishing, 1969) dan tahun 2005 Penerbit Bumi Langit menerbitkan ulang seluruh komik Gundala sejak tahun 1969 – 1982. Karakter karya Harya Suraminata ini termasuk superhero Indonesia yang cukup terkenal. Dia punya nama asli Sancaka dengan area operasi di Indonesia. Gundala pun pernah muncul dalam film berjudul “Gundala Putra Petir” (Lilik Sudijo, 1981) rumornya di tahun 2009 akan muncul reboot-nya dengan sutradara Alex J. Simal, tapi sampai November 2009 ternyata belum ada kabar lagi.

Apa yang membuat Gundala layak diangkat ke dunia inernasional? Antara lain karena Gundala digarap cukup serius dan memiliki cerita yang sudah lengkap, karena dalam petualangannya ada cerita-cerita dia menikah (dengan Sedhah Esti Wulan a.k.a Merpati), membentuk organisasi superhero (Patriot yang beranggotakan Gundala, Godam, Aquanus, dan Maza), fitnah terhadap Gundala, sampai cerita dia meninggal. Dengan unsur-unsur seperti ini, kita bisa yakin kalau Gundala berpotensi untuk jadi film yang bagus.
SRI ASIH. Kemunculan Sri Asih diawali dengan niatan untuk membuat superhero yang tetap menonjolkan budaya Indonesia. Maka RA Kosasih membuat sebuah karakter yang memiliki kekuatan super tapi dengan baju seragam mirip karakter pewayangan. Nama asli tokoh ini adalah Nani, dia pertama kali muncul pada komik Sri Asih terbitan Penerbit Melodie tahun 1954. Dan dalam perkembangan ceritanya, Sri Asih betul-betul menjelajah dunia Internasional karena dalam melaksanakan tugasnya dia sampai merambah ke Singapura dan Macao.

Apa yang membuat Sri Asih layak diangkat ke dunia internasional? Antara lain karena sudah tersedia cerita dia beraksi di luar Indonesia, selain itu Sri Asih bisa menjadi sarana mengenalkan budaya Indonesia ke dunia luar lewat bajunya. Lagipula bukan tidak mungkin baju Sri Asih akan menjadi trend busana superhero ke depannya, terutama mengingat sebagai besar superhero mengenakan baju yang mirip-mirip satu sama lain.
KALONG. Karakter yang diciptakan oleh Harya Suraminata ini pertama kali muncul lewat komik berjudul Calong Anak Kelelawar (Kentjana Agung Publishing, 1972). Dia adalah anak SD yang bernama Agus Supriyadi yang memiliki kekuatan super karena diberi raja kelelawar yang bernama Xamfereet. Sampai sejauh ini baru sedikit komik yang menceritakan tokoh Kalong, tapi dia sempat juga ikut muncul dalam komik-komik Gundala atau Patriot

Apa yang membuat Kalong layak diangkat ke dunia internasional? Antara lain karena dunia sepertinya membutuhkan superhero yang masih berwujud anak kecil. Sebab bila diperhatikan, hampir semua superhero yang ada pasti berwujud orang dewasa. Bukankah akan lebih menarik jika ada superhero anak kecil? Setidaknya kita bisa memberikan semacam perbandingan superhero dengan Amerika.
*****
Seluruhnya ada tiga puluh enam tokoh, tapi tiga ini dulu yang dipilih karena memang dari segi cerita dan kekuatan karakter, baru tiga ini yang layak untuk diangkat. Sekarang pertanyaan berikutnya, siapa yang mau mengangkatnya?
Pertanyaan ini bisa jadi dilema karena sebenarnya superhero lokal di dunia perfilman Indonesia masih belum bisa juga dijual. Tapi bila orang-orang Hollywood mau ikut campur bukan tidak mungkin karakter-karakter ini malah akan jadi lebih menarik. Artinya yang dipentingkan di sini adalah kerjasama antar negara.
Kalau untuk film-film seperti Merantau (Gareth Evans, 2009), Merah Putih (Yadi Sugandi, 2009), atau Jermal (Ravi L Bharwani & Rayya Makarim, 2008) saja kita bisa bekerjasama dengan orang luar. Mengapa untuk film-film superhero kita tidak bisa? Apalagi secara jujur kita sangat perlu bantuan mereka untuk segi visual efek dan animasi. Ini penting, sebab kalau bukan kita yang mengangkat mereka, harus siapa lagi? Apa kita harus tunggu sampai para superhero itu diklaim negara lain? Tidak kan?


- See more at: http://www.editorpilem.com/2011/12/superhero-indonesia-go-internasional-2/#sthash.2Jj9ldJr.dpuf

No comments:

Post a Comment

Nama :
Pendidikan :

 

Blogger news

Ketentuan umum : 1. Blog ini diperuntukkan sebagai referensi edukasi umum di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra belaka. mengenai laman yang menyangkut promosi atau berhubungan dengan kepentingan komersial adalah kepentingan redaksional kontributor dan tidak menyangkut aspek komersialisasi pihak ketiga. 2. Blog ini disunting berdasarkan pemikiran penulis maupun kontributor, serta terdapat pula laman yang diposting dari beberapa sumber yang telah disebutkan siapa penulis atau pensuplai data (Orang atau Badan hukum). Apabila sumber belum tertera maka pihak yang bersangkutan dipershilakan untuk mengirimkan pesan untuk dicantumkan hak ekslusif (pencantuman nama kontributor) didalam laman/postingan Torilands blogspot. 3. Blog ini sangat mengedepankan eveluasi berupa kritik maupun saran singkat, yang dapat dikirimkan ke alamat email redaksi berikut : torilands@yahoo.co.id 4. Torilands blogspot adalah blog yang bersifat terbuka untuk umum. Anak maupun dewasa dapat membaca blog ini. 5. Simpati dan ingin berkontribusi dalam perkembangan blog ini? anda dapat mengirimkan artikel ke : Torilands@yahoo.co.id

Blogroll

enjoy your stay !

Special Thanks to

Margaretha admans, Kevin Indra mulia, Nitto Aditya, Lady Amelia, Arief setiawan, Jonathan alexander, Christian halim, Ryan Hidayat, Bellarminus nicholas. And the all of PHP partners