Leo Messi dan Neymar Jr akan bermain dalam satu tim di musim yang akan datang. Kedua bintang yang baru-baru saja bermain bersama dalam satu pertandingan amal di Peru, akan menjadi duo yang mungkin akan meninggalkan jejak yang mendalam di sejarah FC Barcelona.
Hujan gol di Camp de Les Corts
Pasanganbesar pertama di lini depan pertama yang diingat di Can Barça adalah duo dari César Rodríguez (1942-55) dan Ladislao Kubala (1951-61), pemain yang berbagi bakat selama empat tahun di Camp de Les Corts.
Pemain asal Hungaria merombak Barça di tahun 50-an dengan keterampilannya yang luar biasa dan César melengkapinya. Diantara keduanya mencetak 571 gol dengan kaus Barça (291 César dan 280 Kubala).
Koneksi antara Peru dan Belanda
Pasangan legendaris lainnya dari sejarah FC Barcelona adalah Johan Cruyff(1973-78) dan Hugo Sotil (1973-76). Tiba pada saat yang bersamaan di musim panas, keajaiban dari Cruyff dan kelincahan dari Sotil membuaat Klub memenangkan Liga pada tahun 1973. Keduanya bermain bersama sampai dua tahun kemudian, sampai tahun 1976, ketika Sotil haris kembali ke Peru, Negara asalnya.
Pahlawan di Cup Winners Cup tahun 1982
Tiga tahun kemudian, di tahun 1979, tiba Allan Simonsen (1979-82) dari Denmark, yang membuat duo menakjuban dengan Quini (1980-84). Kedua pemain ini berbagi tim hanya dalam dua musim, tapi cukup untuk memenangkan Copa del Rey dan Cup Winners Cup. Keduanya mencetak gol di final melawan Standard Liege (2-1).
Satu tahun setengah dalam mimpi
Duo yang paling spektakuler di tahun 90an adalah pasangan dari Hristo Stoitxkov (1990-95 dan 1996-98) dan Romario (1993-95). Pasangan dari Bulgaria dan Brasil ini memadukan sikap, potensial dan kemahiran serta imajinasi, Sebuah kombinasi yang mematikan yang memungkinkan FC Barcelona memenangkan gelar Liga untuk keempat kalinya secara berturut turut dan juga menuju final Liga Champions. Kedua pemain ini meyajikan tontonan yang menakjubkan kepada dunia dengan permainan sepak bola mereka di Piala Dunia 1994.
Sebuah kombinasi emas
Patrick Kluivert (1998-04) dan Rivaldo (1997-02) memimpin Barça pada pergantian abad ke-21. Kombinasi antara kaki kanan yang elegan dari pemain Belanda dengan kaki kiri yang mematikan dari pemain asal Brasil. Kedunya membawa tim memenangkan gelar Liga 1998/99 dan pada tahun yang sama, Rivaldo memenangkan Balon de Oro
Keajaiban dan karakter
Pasangan striker besar terakhir adalah duo dari Ronaldinho (2003-08) dan Samuel Eto'o (2004-09). Mereka membantu tim memenangkan titel Liga 2006 dan 2006 dan juga gelar Liga Champions. Kombinasi keduanya menghasilkan 263 gol. Ronaldinho memimpin tim dengan kreativitasnya dan permainan tehnis sedangkan Eto´o dengan kecepatan, haus akan gol dan berkarakter.
Sumber : www.fcbarcelona.co.id
No comments:
Post a Comment
Nama :
Pendidikan :